Senin, 13 Agustus 2012

PENANGANAN DISTOKIA PADA ANJING DENGAN SECTIO CAESARIA


PENANGANAN DISTOKIA PADA ANJING DENGAN

SECTIO CAESARIA


Sectio caesaria merupakan prosedur operasi untuk mengeluarkan fetus dari induknya, melalui laparohisteretomi atau pembedahan pada perut dan uterus (Fossum 2002). Kata “Caesaria” berasal dari kata-kata Latin yaitu “caeso matris utera” yang berarti memotong uterus induk (Johnton, 1968). Operasi sesar merupakan tindakan untuk menghentikan masa kebuntingan akibat distokia yang dapat disebabkan oleh inersia uterus, rupture, dan perforasi uterus (Kumar 1996).
Beberapa penyebab kematian neonatal adalah persalinan lama, hipoksia dan distosia. Hal ini dapat fisiologis dan bahkan perilaku, atau bahkan dari lingkungan. Beberapa kematian anak anjing berasal dari masalah genetik atau infeksi. Studi menunjukkan bahwa 20 sampai 30% dari semua anak anjing lahir meninggal sebelum usia enam bulan, sebagian besar karena kematian neonatal. Dalam beberapa kasus melahirkan kadang ada anjing yang harus melewati proses Cesar. Banyak sebab yang menyebabkan anjing harus dicesar.
Faktor ras
Ada beberapa jenis anjing yang memang harus melewati proses cesar jika melahirkan. Contohnya: Bulldog, anatomi Bulldog yang menyebabkan anjing ini harus di cesar. Anakan Bulldog memiliki badan yang lebih besar dibanding kepalanya, kaki bengkang sehingga menyulitkan untuk dilahirkan secara normal. Ditambah dengan indukan Bulldog yang tidak mempunyai leher sehingga nafas pendek menyebabkan anjing Bulldog tidak kuat untuk ngeden. Anjing ras kecil seperti Chihuahua, Pomeranian, Yorkshire ,dll juga sering mengalami operasi cesar karena tidak mempunyai tenaga atau anaknya terlalu besar.
Faktor anatomi dan genetik
Anjing yang memiliki pinggul yang sempit biasanya mengalami kesulitan untuk melahirkan secara normal. Untuk mengetahui apakah anjing kita memiliki pinggul yang sempit dapat diperiksa oleh seorang dokter hewan. Anjing yang memiliki pinggul sempit dan anak yang dikandung berukuran besar sudah pasti tidak bisa melahirkan secara normal.
Anjing yang berpinggul sempit, seringkali juga melahirkan anak yang berpinggul sempit. Oleh karena itu, jika anda ingin membeli anjing betina harus ditanyakan kepada breedernya apakah ada generasi diatasnya yang melahirkan secara cesar . Memang, tidak 100% benar kalau induknya berpinggul sempit anaknya juga akan berpinggul sempit tapi setidaknya ada kemungkinan indukan ini akan menurunkan kejelekannya pada anaknya.

Faktor kesehatan
Faktor ini sering terjadi, anjing yang dalam keadaan hamil terserang penyakit. Penyakit yang sering menyebabkan anjing harus di cesar biasanya infeksi saluran rahim dan vagina. Anjing hamil yang terserang penyakit keputihan kemungkinan besar akan melahirkan anak dengan kondisi buta karena anakan yang keluar akan melewati cairan keputihan yang banyak mengandung bakteri atau virus.
Ada anjing yang sedang hamil nafsu makannya menurun sehingga mengganggu kualitas kesehatannya . Biasanya terjadi ketika usia kehamilan makin tua, rahim yang membesar menekan usus pencernaan sehingga anjing susah makan. Anjing hamil yang kesulitan makan akan semakin turun tingkat kesehatannya dan ini akan mempengaruhi kesehatan janin pula. Anjingpun tidak mempunyai tenaga untuk melahirkan secara normal sehingga memerlukan operasi cesar untuk membantu kelahirannya.
Anjing yang sudah melewati hari ke 60 masa kehamilan tapi belum ada tanda-tanda akan melahirkan sebaiknya di bawa ke dokter hewan untuk dilakukan pemeriksaan. Banyak kasus cesar terjadi karena sang induk tidak mengalami kontraksi padahal placenta sudah lepas dari dinding rahim. Hal ini jika tidak segera dilakukan operasi cesar akan membahayakan sang janin. Placenta yang sudah copot tidak lagi menyalurkan oksigen ke janin. Biasanya setelah lepas, janin dapat bertahan antara 3 jam sampai 24 jam.
Biasanya dokter hewan akan menginduksi dengan oksitosin agar sang induk mengalami kontraksi. Tapi, jika sudah diinduksi dengan aksitosin dalam 3 jam belum kontraksi sang induk harus segera menjalankan operasi sesar. Ada beberapa kasus , anjing pada awalnya melahirkan secara normal tetapi karena banyaknya anak yang harus dilahirkan atau janin terlalu besar sehingga sang induk kehabisan tenaga. Maka sang induk juga harus segera di sesar. Kalau janin ternyata sudah mati didalam kandungan tetapi tidak diangkat secepatnya ,nyawa sang induk akan terancam karena proses pembusukan janin sangat cepat dan akan meracuni semua system yang ada.

Indikasi Sectio Caesaria
Operasi sesar harus dilakukan jika penangan lain tidak berhasil untuk mengeluarkan fetus. Indikasi Sectio Caesaria khusus meliputi; Inersia uterina yang gagal merespon terapi ekbolik.
  • ·         Disproporsi fetopelvis yang gagal merespon metode penanganan lain.
  • ·         Obstruksi saluran peranakan
  • ·         Malpersentasi fetus yang tidak apat dikoreksi
  • ·         Adanya bukti bahwa tanda-tanda kehidupan fetus terancam
  • ·         Mengeluarkan mumuifikasi fetus dari uterus
  • ·         Dilatasi cervik yang tidak maksimal
  • ·          Hernia inguinal yang berisi bagian dari uterus
  • ·           Ruptur muskulus abdominal
  • ·         Ukuran fetus benar-benar besar, single puppy syndrome atau monstroitas fetal
  • ·         Cairan fetus yang sedikit atau berlebihan
  • ·         Profilaksis (riwayat dari kelahiran sebelumnya)
 (Menurut Jackson, 2004)
Pra Operasi
Persiapan hewan: pengosangan colon dan vesica urinaria. Pembersihan dan pencucian daerah abdomen caudal. Sebelum dilakukan keduanya, hewan diberi premedikasi, secepatnya hewan tersebut diletakkan di meja operasi. Infus dengan larutan elektrolit sehingga efek obat lebih cepat terdistribusi. Persiapan terakhir adalah anasthesi (Archibald.1984).

Pre medikasi
Atrophin sulfat (1/150 gram) atau morphin sulfat (1/8) - ½ gr) diberikan secara s.c 30 menit sebelum operasi dengan dosis sekecil mungkiin karena merupakan memliki efek depressan pada fetus. 15 menit setelah pemberian premedikasi, induk lebih mudah ditangani, setelah 30 menit diberikan anasthesia berupa eter dengan metode inhalasi (Archibald.1984).
Pre medikasi dapat diberikan dengan menggunakan analgesia regional, seperti acepromazin 0,01-0,02 mg/kg BB dan oxymorphne 0,03-0,06 mg/kg BB diikuti infiltrasi lokal line blok 2 mg/kg BB lidokain (Slatter and Douglas, 2002).

Anestesi umum
Anastesi umum jarang dipergunakan untuk operasi caesar karena dapat mnyebabkan pembiusan pada puppies. Biasanya menggunakan propofol atau isofluran. Penggunaan secara intravena tidak membahayakan bagi induk, namun menyebabkan fetal acidosis dan hipoksia.
Preparat barbiturat secara intravena relatif aman digunakan,seperti lidokaine 0,25-0,5 mg/kg BB atau diazepam0,1-0,4 mg/kg BB. Anastesi ketamin 4-6 mg/kg BB dikombinasikan dengan diasepam 0,2-0,4 mg/kg BB atau midazolam 0,1-0,3 mg/kg BB secara intravena merupakan teknik induksi yang cepat untuk suport kardiovaskular apabila terjadi kondisi yang kritis.
Jika bradikardia muncul, atropin 0,02-0,04 mg/kgBB intravena atau intramuskular menjadi anti kolinergik yang bagus karena glikorolat tidak menembus barier plasenta, dan induksi ophioid bradikardia mungkin terjadi pada fetus. Xilazin tidak direkomendasikan untuk sectio caesaria karena menyebabkan mortalitas tinggi pada hewan kecil. Xilazin dapat mengakibatkan fetal bradikardia, hipertensi, dan hipoksemia setelah 20 menit pemberian (Slatter and Douglas, 2002).

Teknik operasi
Pendekatan midline terhadap abdomen pada umumnya disukai dan pada pembukaan abdomen, uterus secar keseluruhan dan sebagian dikeluarkan dan dibungkus untuk memastikan kontaminasi perotoneum yang minimal oleh isi uterus.
Uterus dibuka pada permukaan vebtral korpus uteri atau pada sambungan korpus uteri. (Gambar1.).Perawatan yang hati-hati harus dilakukan ketika pembukaan uterus sehingga fetus yang ada dibawahnya tidak tanpa sengaja terinsisi. Fetus pertama ditarik dari uterus didalam amnionnya (gambar.2) setelah memasuki kantung korioalantoisnya.

Gambar 1. Operasi sesar pada anjing – uterus dibuka pada pertemuan antara korpus dan satu kornu 



Gambar 2. Operasi sesar pada anjing – fetus diambil dari uterus yang masih tertutup amnion

Amnion kemudian diambil dari kepala dan tubuh fetus. Korda umbilikus dijepit dan dipotong 2 cm dari pusar dengan forcep arteri dan fetus dipegang oleh seorang asisten untuk perawatan selanjutnya dan resussitasi. Lendir digoyang perlahan dari dalam mulut atau dihilangkan dengan sedotan (gambar 3). fetus dikeringkan dengan handuk atau kain dengan bahan menyerap, aktivitas ini dapat menstimulasi respirasi dan pergerakan dan dengan segera, pada fetus yang sehat, jeritan terdengar. Tiupan perlahan ke dalam mulut, yang meningkatkan kadar karbon dioksi di dalam udara yang dihirup, juga memberikan aksi stimulasi. Pada kasus yang sulit, terapi obat dapat diperlukan; 1-5 mg doxapram hidroklorida dapat ditempatkan dibawah lidah dari masing-masing fetus untuk stimulasi pernapasan.



 
     Gambar 3. Operasi Sesar pada anjing – menjepit korda dan menyadarkan anak

Gambar 4. Operasi sesar pada anjing usaha dilakukan untuk mengambil setiap plasenta dengan tarikan yang hati-hati
 
Tindakan dilakukan untuk mengambil masing-masing plasenta dari masing-masing fetus dengan hati-hati (Gambar 4), tetapi jika kesulitan dialami atau pendarahan segar terpicu, plasenta harus ditinggalkan in situ untuk didorong mundur untuk dikeluarkan kemudian, kemungkinan dibantu secara postoperatif dengan terapi ekbolik. Fetus berikutnya didorong perlahan dari masing-masing kornu uteri sepanjang menuju insisi uterus darimana mereka diambil. Pada sebagian besar kasus, semua fetus dapat dikeluarkan dari insisi uterus tunggal.  Kadang-kadang dokter hewan dapat menemukannya dengan mudah untuk mencapai akses fetus dengan membuat suatu insisi menuju kornu uteri kedua setelah penutupan kornu pertama.
Sebelum uterus ditutup, uterus harus diperiksa untuk memastikan bahwa tidak ada anak yang tertinggal. Keselurahan saluran genital harus diperiksa, termasuk korpus uteri kaudal dan vagina intrapelvis. Jahitan Lembert terbalik dari bahan benang jahit yang dapat terserap digunakan untuk menutup uterus, memastikan bahwa tidak ada sedikitpun bagian plasenta yang membahayakan tepi luka (Gambar 5). bekas-bekas darah harus dibersihkan dari permukaan luar uterus sebagai upaya untuk mencegah perlekatan postoperasi. Abdomen ditutup dengan cara biasa dan lapisan kawat kecil dapat dilekatkan pada luka kulit untuk melindungi dari kontak langsung dengan anak-anaknya.



 Gambar 5 . Operasi Sesar pada anjing – uterus ditutup menggunakan jahitan Lambert
  

Episiotomi
Episiostomi adalah pembukaan dinding vulva bagian dorsal yang digunakan untuk mepermudah memperbaiki vagina ketika terjadi laserasi, memasang catheter pada bagian uretra, untuk memasukan massa ketika prolaps. Tetapi pada umumnya episiostomi digunakan untuk membantu proses kelahiran neonatus pada kasus distokia (Arthur, 2001).
Yang harus dilakukan sebelum dilakukan untuk melakukan epistomi yang tujuannya untuk menangani kasus selain distokia adalah dengan pemberian atibiotik spectrum luas seperti golongan pertama cephalosporin yang diinduksikan 2 sampai 6 jam sebelum operasi. Kemudian anastesi menggunakan anastesi local, dengan anastesi epidural. Apabila episiotomi dilakukan dengan cepat dapat dilakukan anatesi block pada kulit dan muskulus dengan menggunakan lidocaine atau bupivicaine dengan dosis 0,2 mL/ Kg BB. Bagian perineal diberikan antiseptic seperti iodin povidon atau chlorhexidine. Hewan diletak posisi perianal (Tobias, 2010)
Lokasi incisi dari episiotomi adalah pada bagian eksternal dari dorsal commisura vulva sampai masuk ke dalam lapisan vagina, melewati urethral tubercle. Sebelum dilakukan icisi jaringan, vestibular harus dipalpasi dengan jari untuk mebendakan urethral tubercle. Untuk menghidari kerusakan anus. Incisi dengan scalpel memotong bagian cutan, subcutis, musculus, dan midline mucosa dari bagian dorsal ke ventral dengan scalpel, kemudian diligasi dengan menggunakan gunting. Setelah itu dijahit dengan menggunakan jahitan standart yang telah ditentukan (Tobias, 2010).

Perawatan Postnatal
Perlindungan antibiotik dan anlgetik sebaiknya diberikan dan lebih disukai dimulai sebelum operasi. Induk anjing sebaiknya dibiarkan untuk pemulihan dari anestesi sebelum dari anak anjing diperkenalkan. Pemulihan penuh dari operasi biasanya cepat an tanpa kejadian yang luar biasa.
Analgetik postopearsi dapat diberikan dengan pemberian NSAID setelah pulih dari anestesi. Jangkauan NSAID tersedia untuk anjing. Pemberian preoperatif aman pada sebagian besar kasus. Carproten dapat digunakan pada anjing dengan dosis 2-4mg/kg BB dengan injeksi subkutan. Obat dapat diberikan secara oral jika diperlukan. Jika pasien mengalami nyeri hebat, dokter hewan sebaiknya mencoba untuk memastikan penyebab dan perlakuan terhadapnya. Opium dapat digunakan untuk memberikan anigesia tambahan.
Butorphonal pada dosis 0,2 – 0,6 mg/kg BB dapat diberikan denagn injeksi intarmukular atau diberikan subkutan pada anjing. Pethidine dan morfin dapat juga digunakan pada anjing. Pemilik sebaiknya didorong untuk mengawasi kemajuan hewan-hewan tersebut secar dekat, dan untuk memonitor anak-anak hewan tersebut postoperasi induk anjing pada awalnya sebaiknya diberikan makanan dengan jumlah sedikit tapi dengan kualitas yang baik dengan interval yang sering dan harus didorong untuk meninggalkan anaknya untuk latihan secukupnya dengan interval sepanjang hari.
Air sebaiknya tersedia ad libitum. Insisi laparatomi biasanya sembuh dengan cepat dan tidak rusak karena aktivitas pemberian makan anak anjing. Masalah postoperasi yang terjadi setelah kelahiran normal juga dapat terjadi mengikuti operasi sesar. 


 
Anak anjing sebaiknya dikeringkan dengan hati-hati dan diselesaikan sebelum ditempatkan dikandang dengan temperatur optimum 29OC untuk menunggu pemulihan induknya.  Korda umbilikus seharusnya dipotong atau dijahit pada saat operasi; mereka harus diamati dengan sering-sering untuk mengamati tanda-tanda pendarahan dan pemberian jahitanlagi bila diperlukan.

Biasanya tidak diperlukan untuk memberikan makan pada anak anjing karena sebelumnya mereka menerima kolostrum induknya. Susu buatan dapat diberikan dengan alat penetes jiika pemulihan induknya tertunda. Anak anjing sebaiknya diperkenalkan perlahan-lahan pada induknya, dalam kasus ini meperlihatkan tanda-tanda agresivitas yang tidak diharapkan pada anaknya. Injuri kerusakan pada anaknya dapat disebabkan jika induknya belum kokoh berdiri diatas kakinya. Produk susu setelah opearsi sesar biasanya baik. Pemebrian makanan tambahan sebaiknya diperkenalkan jika ada tanda-tanda kelaparan atau pertumbuhan yang buruk diantara anak-anak anjing.

Histeroktomi
Ini terbukti diperlukan jika uterus ditemukan rusak atau jika isi uterus membusuk. Pemilik yang tidak mengharapkan untuk membiakkan peliharaan mereka lagi dapat meminta ovarohisterektomi, yang dilakukan pada saat operasi sesar. Prosedur ini dapat diterima dengan baik oleh sebagian besar hewan yang sehat dan suplai susu pasien biasanya terjaga. Meskipun demikian, beberapa dokter hewan lebih suka untuk membatasi pembedahan dengan opearsi sesar, untuk diikuti- setelah anak anjing disapih - dengan ovarohisterektomi.
Pada kucing dengan distokia yang belum teramati, fetus dapat ditemukan terjepit di dlam korpud uteri dan servik. Kematian dan kerusakan fetus dapat terjadi dan diindikasikan histerektomi. Adanya anak kucing menyebabkan ligasi servik secara normal tidak mungkin dialakukan. Terapi cairan sebelum dan selama pembedahan penting. Dalam kasus seperti ini, berkaitan dengan keadaannya, harus dipindahkan dan uterus harus dibuka untuk memungkinkan ini, dengan perawatan yang hati-hati dilatih untuk mencegah kontaminasi peritoneum (Gambar 6). Ketika anak kucing telah dipindahkan dengan hati-hati servik dapat diligasi dan kakinya menjadi baik. Uterus diambil setelah ligasi srteri ovaria. Meskipun sulit, kasus seperti ini biasanya memberikan prognosis yang baik, jika kucing tersebut dibantu- ketikadiperlukan-dengan terapi cairan yang tepat. Suatu program perlindungan antibiotik dan terapi anti inflamasi non-steroid sebaiknya dimulai sebelum operasi.  




Gambar 6. Anak yang mati terjepi di kauda vagina pada kucing. Tulang pubis kucing telah diambil untuk kejelasan ilustrasi.

Kesimpulan
Hewan bunting dengan kelainan ditokia dapat ditangani dengan menggunakan terapi operasi sesar, untuk menyelamatkan fetus dan induknya dengan peluang persembuhannya mencapai 90% jika penanganannya dengan cepat, tepat, baik dan benar.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2007. Faktor Pengaruh Kebuntingan Pada Anjing. http://www.vet-indo.com/Kasus-Medis/Faktor-Pengaruh-Kebuntingan-pada-Anjing.html (8 Juni 2011)
Archibald, G.H. 1984. Canine Surgery 3nd  edition. Saunders. Elseviers.
Arthur, G.H. 2001. Veterinary Reproduction and Obstetrics 8th Edition. Diedit oleh David E. Noakes. WB Saunders : Philadelphia, United State of America
Fossum . 1997. Small animal surgery. Mosby year-book,inc. USA
Jackson., P. G. 2004. Handbook Obstetric Veteriner, 2nd edition. Saunders. Elsevier.
Junaidi., A. 2006. Reproduksi dan Obstetri pada Anjing. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Kelley, R. L. Nutritional Management of the Bitch: Pre-breeding to Whelping.  http://www.woodhavenlabs.com/feeding-pregnant-dogs.html pad         (8 Juni 2011)
Kumar A. 1997. Veterinary Surgical Techniques. Delhi: Pashupati Printers
Slatter, D. 2002. Text Book of Small Animal Surgery 2nd edition. United States of America: WB saunders.
Tobias, M.K. 2010. Manual of Small Animal Soft Tissue Surgery. A John Wiley & Sons, Ltd., Publication : Tennese, United State of America

1 komentar:

  1. titanium cost
    If you buy a new, vintage car snow peak titanium at an titanium fidget spinner affordable price, it's very possible to make a titanium sia difference. Here's the most popular vehicles ti89 titanium calculator to buy titanium nipple bars with the best

    BalasHapus